Solidaritas itu rasa kebersamaan dalam suatu kelompok tertentu yang menyangkut tentang kesetiakawanan dalam mencapai tujuan dan keinginan yang sama. Simplenya solidaritas itu kesetiakawanan. Ingatkah kamu ketika demi membela temanmu, kamu harus rela mengorbankan kepentingan pribadimu.
Ketika sohibmu tidak masuk jam kuliah karena kepentingan kegiatan ekstranya diluar kampus padahal hari itu adalah UTS, kamu rela tidak mengikuti UTS karena rasa solidaritas untuk sohibmu. Dan dosen mata kuliah berkaitan tidak memberikan keringanan dan akhhirnya kamu tidak memiliki nilai UTS. Apakah dalam lubuk hati yang paling dalam? Kamu tidak merasa kesal? Tidak merasa rugi untuk kepentinganmu sendiri?
Kita seringkali mementingkan perasaan orang lain ketika menentukan masa depan. Orangtua dan orang terdekat lainnya jadi penentu arah yang akan kita ambil, sementara keinginan diri sendiri akhirnya dikalahkan demi menghargai mereka.
Berkebalikan dengan yang dilakukan Risma, mahasiswi Jurnalistik 2012 “Mungkin saya memang tidak punya kesetiakawanan untuk teman-teman yang lain, saya Cuma tidak mau karena rasa solidaritas saya harus mengorbankan nilai dan IP saya kedepan.
Saya pernah melakukan hal solidaritas dulu saya tidak ikut UTS karena menghargai teman saya yang tidak bisa hadir saat itu karena kepentingan pribadinya dan dia mengajak saya dan saya setuju karena menganggap dia sohibku dan rasa solidaritas.
Tapi ternyata yang saya rasakan, saya sendiri yang harus merugi. Saya akui saya egois, mementingkan diri sendiri, tapi dari sanalah saya fikir saya benar. Tidak ada salahnya percaya pada diri sendiri, toh hidup saya, saya yang tentukan dan saya yang jalani kan” tutur perempuan yang sering berhijab ketika pergi kuliah.
Ada saatnya menolong orang lain, tapi ada saatnya pula melupakan sejenak orang lain untuk sepenuhnya memperhatikan kepentingan pribadi. Dengan mencintai dan peduli pada diri sendiri, artinya kita menghargai pemberian Tuhan.
Teman yang lain punya pendapat berbeda, “Kepentingan pribadi memang ada saatnya didahulukan, tapi kita tetap harus melihat situasi. Siapa yang dikalahkan dalam hal ini dan bagaimana porsi kepentingan kita itu, mendesakkah? Jangan sampai kecintaan kita pada diri sendiri membuat kita egois, tidak peduli dengan perasaan dan kepentingan orang lain.
Kepentingan pribadi bentrok dengan rasa solidaritas adalah hal yang wajar. Wajar pula ada kepentingan yang menang dan harus dikalahkan demi satu tujuan positif. Ingatkah kamu kata orang bijak, WHILE IT IS GREAT TO TAKE CARE OF OTHERS, BE SURE TO LEAVE SOME TIME FOR YOURSELF. Penting memedulikan orang lain, tapi sisihkan juga kepedulianmu untuk diri sendiri.
ADS HERE !!!